Tuesday, July 8, 2008

BAB ILMU

0054
Dari Anas bin Malik ra, katanya: "Nabi menulis sepucuk surat, atau menyuruh tulis, tiba-tiba seorang berkata kepada beliau: "Mereka tidak suka membaca surat yang tidak dicap (stemple).

Lalu nabi menyuruh buat sebuah stemple dari perak, bertuliskan: Muhammad Rasulullah. Seakan-akan masih tampak olehku putihnya stemple itu ketika berada di tangan nabi.

Syu'bah bertanya kepada Qatadah, "Siapakah yang mengatakan stemple itu bertiliskan tulisan Muhammad Rasulullah?"

Jawabnya: "Anas!"


___________________________________________________________________________
0053
Abdullah bin Abbas menceritakan: "Rasulullah saw menyuruh seorang laki-laki (Abdullah bin Huzaifah As-Sahmi) menghantarkan surat beliau kepada pembesar negeri Bahrin (Al-Munzir bin Sawi). Kemudian oleh pembesar Bahrin, surat itu dikirimkannya pula kepada Raja Persia (Ibrawiz bin Hurmuz Anusyirwan).

Setelah Raja tersebut selesai membaca surat itu lalu dikoyak-koyaknya.

Saya kira Ibnu Musayyab mengatakan, "Kerana perbuatan Raja Persia itu, Rasulullah mendoa semoga kerajaan mereka dikoyak-koyak pula oleh Allah sampai hancur sama sekali."

>Doa Nabi dikabulkan kerana tidak lama sesudah itu timbul huru-hara dai Persia dan Ibrawiz mati dibunuh oleh anaknya sendiri. Akhirnya kerajaan itu musnah sama-sekali dan dikuasi oleh kaum muslimin.


0052
Anas bin Malik ra, berkata: "Ketika kami sedang duduk bersama-sama Nabi saw di dalam mesjid, masuk seorang laki-laki mengenderai unta. Dihentikannya untanya lalu dipautkannya. Kemudiaan dia bertanya pada jemaah yang ada disitu: "Yang manakah di antara Anda sekalian orang yang bernama Muhammad?"
Ketika itu Nabi sedang duduk bertelekan di antara orang banyak.
Jawab kami, "Itulah beliau lelaki putih yang duduk bertelakan"
Kata orang itu kepada Nabi, "Hai anak Abdul Muthalib"
Jawab Nabi, "Ya, silakan anda berbicara, aku sedia menjawabnya"
Kata orang itu, "Saya hendak bertanya kepada anda. Mungkin pertanyaan saya ini agak sukar kerana itu janganlah anda merasa gusar"
Jawab Nabi, "Tanyakanlah apa yang terasa dihati anda"
Kata orang itu, "Saya bertanya dengan nama Tuhan anda dan Tuhan orang-orang yang dulu, adalah Allah mengutuskan anda kepada umat manusia seluruhnya?"
Jawab Nabi, "Ya, betul"
Bertanya pula dia, " Saya bertanya dengan nama Allah, adakah Allah menyuruh anda menegakkan solat lima kali sehari semalam?"
Jawab Nabi, " Ya, betul !"
Tanyanya pula, "Saya bertanya dengan nama Allah, adakah Allah menyuruh anda mengerjakan puasa bulan ini (Ramadhan) setiap tahun?"
Jawab Nabi "Ya, Allah! Betul!"
Tanya orang itu pula, "Saya bertanya dengan nama Allah, betulkah Allah menyuruh anda mengambil sedekah (zakat) dari orang-orang kaya untuk dibagi-bagikan kepada orang miskin?"
Jawab nabi, "Ya Allah! Betul!"
Orang itu berkata, "Saya percaya dengan agama yang adna bawa. Saya utusan dari suku saya, dan namaku Dhiman bin Tsa'labah dari Banu Saad bin Bakr."


0051
Dadi Ibnu Umar r.a, katanya Rasulullah saw bersabda: "Di antara beberapa pohon, ada pohon yang tidak gugur daunnya; pohon itulah perumpamaan seorang muslim. Terangkanlah kepadaku, pohon apakah itu?"

Orang-orang yang hadir ketika itu menebak, "Pohon dalam hutan belukar."
Kata Ibnu Umar, "Saya menebak pohon kurma. Tetapi saya malu mengatakannya."
Kata mereka, "Tunjukkanlah kepada kami ya Rasulullah! Pohon kurmakah itu?"
Jawab Nabi saw, "Pohon kirma !".


0050
Dari Abdullah bin Amr 9bin Ash) katanya: "Nabi saw terlambat dalam satu perjalanan yang kami lakukan bersama-sama beliau. Ketika beliau dapat menyusul kami, waktu solat telah tiba, dan kami sedang berwuduk. Ternyata kamu kurang sempurna mencuci kaki. Agaknya Nabi memperhatikan kami, lalu beliau berteriak sekeras-kerasnya suara beliau: "Celakalah tumit-tumit yang terbakar api neraka."

Ucapannya itu diteriakkan beliau sampai dua atau tiga kali berulang-ulang."

_________________________________________________________________

0049.
Dari Abu Hurairah r.a katanya: "Pada suatu ketika Nabi saw sedang berbicara dengan orang banyak (memberi ceramah atau pengajian), tiba-tiba datang seorang Arab dusun menyanyakan kepada beliau: Bilakah datangnya kiamat?

Rasulullah tidak langsung menjawab, tetapi beliau meneruskan pembicaraannya dengan orang banyak. Kerana sikap Rasulullah saw yang demikian itu, sementara orang yang mengatakan Rasulullah mendengar pertanyaan itu, tetapi beliau tidak menyukainya. Dan setengah lagi mengatakan beliau tidak mendengarnya.

Setelah Rasulullah saw selesai berbicara, beliau bertanya, "Dimana orang yang bertanya perkara kiamat tadi?"

Orang itu menyahut, "Saya, ya Rasulullah !"
Rasulullah bersabda: "Apabila amanah telah disia-siakan orang, maka waspadalah terhadap datangnya kiamat."
Tanya orang itu, "Bagaimanakah cara disia-siakannya amanah?"
Jawab Rasulullah saw: "Apabila suatu urusan (perkerjaan) diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka waspadalah terhadap datangnya saat (kiamat, kehancuran).

WaAllahuaklam

No comments: